
TAK lama lagi hajatan akbar 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) digelar. Tepat 24 April 2015, Bandung jadi tuan rumah. Sederet persiapan dilakukan dengan matang.
Hari-hari Ridwan Kamil begitu sibuk. Wali Kota Bandung itu tengah gencar mempersiapkan puncak 60 tahun KAA. Orang nomor satu di Kota Kembang itu berkelakar: Bandung sudah siap. Sejauh ini, persiapan lancar, panitia lokal pun sudah terbentuk.
Peringatan itu akan menghadirkan dua event besar. Pertama KTT negara Asia Afrika di Jakarta 19-23 April 2015. Lalu di Bandung 24 April 2015.
“Panitia lokal sudah dibentuk. Namun, bagi relawan yang ingin terlibat dalam peringatan KAA untuk menjadi panitia, masih bisa bergabung. Kesempatan terbuka lebar,” tutur pria yang akrab disapa Emil saat ditemui di Balai Kota Bandung.
Menurut Emil, pada gelaran April nanti masih banyak tenaga yang dibutuhkan agar acara konferensi tahunan itu sukses. Tentu saja banyak, lantaran KAA ke-60 bukanlah gelaran sembarangan. Konferensi ini bakal dihadiri 109 petinggi negara.
Selain menarik minat masyarakat untuk menjadi relawan, Emil juga tengah menggenjot sederet proyek yang berhenti di tengah jalan. Salah satunya mengebut proyek trotoar dan gorong-gorong yang selama ini terbengkalai di sepanjang Jalan Braga. Pengerjaannya, tanpa harus melalui tahap lelang.
“Untuk saat ini tentunya infrastruktur yang menjadi fokus utama. Pokoknya akan diperbaiki. Jadi saya sudah izin kepada pemerintah pusat, khusus untuk kegiatan ini enggak akan menggunakan lelang,” papar Emil.
Tak hanya itu, ihwal jembatan penyeberangan orang (JPO) yang ada di Jalan Asia Afrika juga akan menjadi fokus Pemerintah Kota. Jembatan tersebut, kata Emil, akan dibongkar dan dipoles dengan seni art deco. Nantinya, jembatan itu dilalui para delegasi yang akan hadir di Bandung.
“Jembatan sudah dirobohkan. Pokoknya kami akan renovasi yang nantinya dilalui para delegasi. Jembatan itu akan direnovasi dengan tema art deco,” tandasnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar memfokuskan perihal penganan. Berbagai makanan khas Kota Kembang akan dipersiapkan secara khusus bagi pimpinan Korea Utara Kim Jong-un yang digadang-gadang hadir dalam KAA ke-60.
“Makan tape silakan, peuyeum Bandung juga boleh,” imbuh pria yang akrab disapa Demiz itu.
Disinggung langkah Pemprov Jabar jelang peringatan KAA ke-60, Demiz mengaku siap. Meski tak dijabarkan secara terperinci, Pemprov Jabar tengah menanti kedatangan pemimpin Korea Utara itu untuk bertolak ke Bandung.
Lantas, bagaimana sisi keamanan? Tercatat 10.000 aparat gabungan siap mengamankan puncak acara KAA. Jumlah itu terdiri atas TNI, Polri dan dukungan kelompok warga yang tergabung dalam forum Jaga Lembur.
“Terkait persiapan panitia Kota Bandung untuk KAA, tadi kita melakukan Rapim besar, terutama soal keamanan. Tim keamanan dari aparat, akan dibantu dari dukungan kelompok warga. Sudah ada 24 Ormas dan LSM yang tergabung dalam forum,” kata Emil.
Emil menuturkan, saat ini telah terdaftar sekitar kurang lebih 7.000. Sebanyak 3.000 orang tergabung dalam Leasing Officer (LO). Relawan itu sendiri, ungkap dia, masih berstatus menunggu.
“Untuk sementara, masih menunggu. Tetapi dalam dua hari ini, akan segera didistribusikan. Artinya Mau diperbantukan di pekerjaan, atau di program, karena panitia sedang merapatkan pembagian tugasnya seperti apa. Tetapi yang relawan sifatnya LO itu, sudah ada di Disbudpar,” ucapnya.
Lebih lanjut Emil mengatakan, puncak acara KAA akan diisi dengan beberapa kegiatan. Sementara untuk penunjang, akan diisi enam kegiatan dari Dinas Budaya dan Pariwisata. Selain itu, pesta rakyat akan turut memeriahkan gelaran KAA ke-60.
“Nantinya kita akan Salat Jumat di Masjid Agung, kemudian makan siang di Gedung Pakuan. Ada pemecahan rekor angklung sebanyak 20 ribu orang, karnaval dari 15-20 negara dan pesta rakyat RT/RW yang dimulai dari hari Jumat-Sabtu melengkapi kemeriahan KAA,” jelasnya.
Facebook
Twitter
Google+
RSS