
Media Tata Ruang– Rest area menjadi salah satu titik yang menghambat pergerakan lalu lintas di ruas tol. Seperti halnya antrean di rest area yang kerap mengakibatkan kemacetan di ruas Tol Jakarta-Cikampek. Untuk mengantisipasi hal ini, Jasa Marga menyiapkan rekayasa di rest area untuk mengantisipasi kemacetan tersebut. Hal ini disampaikan Direktur Operasional 1 PT Jasa Marga Mohammad Sofyan, Rabu (6/6/2018).
Lalu lintas kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek per jam mencapai 6.000 kendaraan. Sedangkan parking bay yang ada hanya memuat 1.700 kendaraan. “Kalau kita hitung kapasitas yang ada, parking bay-nya itu 1.700 kendaraan. Jadi ada 6.000 dikurangi 1.700 yang antre, bagaimana kita antisipasi hal ini?” katanya.
Salah satu rekayasa yang disiapkan untuk mengantisipasi hal tersebut adalah memberlakukan contra flow dan sistem buka-tutup di rest area. Jasa Marga menginstruksikan pengelola benar-benar mengoptimalkan fungsi lahan parkir.
“Kita instruksikan (pengelola) rest area untuk tidak menggunakan lahan parkir untuk menambah fasilitas sementara untuk komersial. Kita minta tenant-tenant itu ditiadakan, sehingga fasilitas parkir yang ada betul-betul melayani pengguna jalan,” terangnya.
Pihak Jasa Marga juga mengelompokkan pengguna kendaraan di rest area. Dengan adanya pengaturan ini, diharapkan antrean di rest area bisa teratasi. Ada tiga keperluan yang bisa kita kategorikan orang untuk ke rest area. Pertama untuk keperluan ke toilet, kedua memang untuk istirahat dan makan, ketiga untuk (mengisi bensin di) SPBU.
“Berdasarkan kepentingan ini, kita mencoba melakukan pengaturan kepentingan di dalam. Kita coba melakukan pengaturan lalu lintas di dalam,” katanya.
Jasa Marga menyiapkan jalur khusus bagi pengguna jalan yang memiliki tiga kepentingan tersebut. “Pertama, ada jalur khusus yang ke SPBU, jadi untuk yang istirahat dan makan menggunakan jalur lain, sehingga orang yang mau ke SPBU tidak perlu mengantre. Waktunya bisa lebih cepat,” katanya.
Jasa Marga berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk ketersediaan BBM di rest area. Sementara itu, pemudik diimbau mengisi full bahan bakar kendaraan sebelum berangkat mudik. “Jadi ke rest area itu memang hanya pada kondisi yang sangat dibutuhkan,” imbuhnya.
Antrean lain juga terjadi di toilet, khususnya di toilet perempuan. Untuk mengantisipasi hal ini, Jasa Marga menambah kapasitas toilet di beberapa rest area. “Kalau toilet yang pria relatif cukup, ya. Yang wanita kita tambah di beberapa titik. Kita ingin meningkatkan kapasitasnya,” lanjutnya.
Pemudik juga diimbau membawa perbekalan makanan yang cukup sehingga tidak perlu mencari makan di rest area. Terakhir, pemudik diimbau tidak berlama-lama di rest area agar memberi kesempatan kepada pengguna tol yang lain.
Facebook
Twitter
Google+
RSS