Ada beberapa dampak negatif yang sangat besar bila tailing di buang kelaut, antara lain.
- Pembuangan tailing kelaut dapat mengakibatkan penurunan kwalitas air laut, meningkatnya kekeruhan dapat menyebabkan gangguan pada biodata laut dan menghambat penetrasi cahaya matahari kebawah perairan laut. Biota bentik (benthos) yang habitanya berada di dasar perairan akan terkubur dan mengakibatkan kematian masal, peningkatan kekeruhan dan padat tersuspensi akan menyebabkan tertutup / hilangnya organ makanan benthos. Ikan-ikan, kerang dan hewan laut lainya yang selama ini mengkonsumsi benthos (makanan utama ) akan mati atau bermigrasi ke zona yang aman, dari hal ini jelas akan menurunkan produksi perikanan, habitat penting seperti terumbu karang dan hewan-hewan karang dan ini menyebabkan pemusnahan habitat seperti yang saat ini sudah terjadi di Teluk Buyat Manado Sulut. Terhambatnya penetrasi cahaya matahari juga sangat mempengaruhi keberlanjutan ekosistem bawah laut, dan sangat mengganggu keseimbangan bagi proses kimiawi dan biologis perairan, untuk terjadinya proses fotosintesa sangat membutuhkan cahaya matahari yang cukup, bila proses fotosintesa terganggu produktufitas fitoplangton akan berkurang dan ini akan menyebabkan menurunnya oksigen yang larut dalam air laut, oksigen sangat dibutuhkan oleh biota air.
- Pencemaran air laut akibat terkontaminasi bahan pencemaran logam berat berbahaya yang terkandung dalam praksi tailing, bahwa tailing mengandung beberapa zat kimia seperti cianida, arsenik, kadmium, klorida, mercury, selenium dan lain-lain, baik itu yang berasal dari batuan alami maupun asupan dari luar pada proses pengolahan, pencucian dan pemisahan mineral berharga (emas,tembaga dan perak) dari bahan tambang. Cairan dan Lumpur tailing yang sangat asam memiliki nilai PH antara 2 – 3, pada kondisi perairan dan limbah ber PH rendah berbagai senyawa kimia berbahaya sangat mudah larut dan terurai dalam air, dan bila ini terjadi akan sangat berbahaya bagi biodata laut dan manusia penguna air laut tersebu, rendahnya nilai PH akan meningkatkan daya racun berbagai zat kimia dan senyawa toksit diperairan zat-zat kimia beracun seperti cianida, arsen, merkuri, kadmium akan sangat berbahaya bagi habitat pesisir, cianida dalam jumlah yang kecilpun dapat mematikan ikan bila terkontaminasi air sungai, arsen logam berat beracun ini juga jauh mengerikan karena mampu mencabut nyawa manusia, mercury dapat menyerang otak, ginjal hati dan system saraf pada manusia, kadmium adalah senyawa beracun bagi manusia dan bisa menyerang ginjal dan pelunakan tulang belakang. Senyawa kimia beracun ini akan sangat berbahaya bila dikonsumsi oleh organisme laut, akan mematikan ikan, kerang dan bila tidak mati logam berat beracun ini akan terurai dan terakumulasi dalam tubuh biota laut, bila ini dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan petaka berupa penyakit atau bisa menyebabkan kematian, hal ini pernah menggegerkan jepang, seperti yang pernah terjadi di Minamata pada tahun 1950-an. Daerah yang paling tinggi potensi bahayanya bagi biota laut ada pada radius 50 meter dari lokasi pembuangan tailing.
- Pembuangan tailing kedasar laut akan mengakibatkan pendangkalan dasar laut, melihat volumenya yang sangat besar maka laut yang menampung tailing ini berpotensi besar akan menjadi dangkal, dampak lanjutan dari pendangkalan ini akan menaikan permukaan air laut. Selama ini issu tentang akan naiknya permukaan air laut yang disebabkan oleh pemanasan global dan melelehnya es dikutup utara sudah ramai dibicarakan, dan kini nampaknya tailing yang dibuang didasar-lautpun ikut andil dalam mempercepat proses naiknya permukaan air tersebut, dampak lanjutan dari hal ini jelas akan mengancam perkampungan nelayan dan kota-kota dipinggir pantai serta akan menenggelamkan pulau-pulau kecil yang rendah.
Jangan pula kita terbuai oleh janji-janji tentang penampungan limbah tailing yang lebih baik di atas tanah. Walaupun dinyatakan bahwa teknik pembuangan “yang disempurnakan” telah diterapkan pada dekade lalu, kenyataannya jumlah dan derajat hebatnya bencana semakin meningkat tajam. Penyebabnya antara lain, galian tambang yang menjadi semakin besar saja, kualitas biji tambang yang cenderung menurun dan penerapan mekanisasi yang semakin meluas.
Adanya kegiatan penambangan scala besar memang harus dikontrol dengan ketat, karena membawa dampak negative yang sangat komplek dan mempengaruhi micro cosmos disekitarnya. Makanya jadi paham banyak penentangan pembuangan Tailing saat ini yang terjadi di Maluku Utara saat ini, semoga ada keputusan bijak yang lebih mempertimbangkan lingkungan. (Sumber Juniar Ilham).
Discussion about this post