Mediatataruang.com– Di tengah musibah pandemi covid-19 yang masih berlangsung, peneliti dari eropa informasikan tentang adanya potensi tsunami yang mengancam Indonesia sebab ada beberapa titik longsor bawah laut.
Berdasarkan analisis data geologis penelitian, setidaknya ada 19 titik longsor besar di bawah laut, terletak di sekitar Selat Makassar, antara Pulau Kalimantan dan Sulawesi. Fenomena longsor besar bawah laut diketahui rata-rata akan terjadi setiap 160.000 tahun sekali.
Berdasarkan perkiraan tersebut, apabila benar-benar terjadi maka wilayah paling terdampak adalah Kota Balikpapan dan Samarinda, dengan total populasi gabungan mencapai lebih dari 1,6 juta orang.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Universitas Heriot-Watt di Edinburgh, Skotlandia mengatakan, sebuah wilayah akan berpotensi terkena tsunami oleh longsor bawah laut apabila kesediaan peralatan peringatan tsunami atau mitigasi minim.
Salah satu peneliti tersebut, Rachel Brackenridge juga menjelaskan, tanah longsor terbesar dapat terdiri dari sendimen berisikan lumpur, pasir, dan lanau yang jatuh sedalam ratusan kilometer ke bawah laut.
Discussion about this post