Mediatataruang.com – Pandemi virus corona [COVID-19] memaksa sektor pariwisata berhenti. Padahal, sektor ini tercatat cukup membanggakan bagi pendapatan Perum Perhutani sebagai komoditas andalan yang dikelola selain Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).
Saat ini, tercatat sekitar 15 persen pendapatan Perum Perhutani berasal dari wisata hutan di Jawa Barat. Di antaranya, Kawah putih, kawasan Ciwidey, kawasan Galunggung, Cilember, dan beberapa objek lain, serta kawasan di Bandung Utara yang memiliki 33 tempat wisata yang dikelola KPH Bandung Utara.
Berhentinya aktivitas wisata di masa pandemi corona setidaknya berdampak pula bagi masyarakat sekitar hutan, yang mana pelibatan mereka sudah lama sejalan dengan proram perhutanan sosial yang digagas kementerian Lingkungan Hidup.
“Setelah ditutupnya tempat wisata selama Dua bulan terakhir, setidaknya kami kehilangan pendapatan dari usaha wisata yang kami kembangkan bersama LMDH lebih dari 3 milyar jika rata-rata 1,5 milyar perbulan.” Ujar Komarudin, Kepala Perum Perhutani KPH Bandung Utara, saat di konfirmasi, Selasa (19/05/2020).
Discussion about this post