Mediatataruang.com – Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilisnya pada Jumat (1/10) menyebut Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan September 2021 naik tinggi. Kenaikan NTP yang mencapai 105,68, disebabkan karena subsektor tanaman pangan meningkat 1,14 persen, dimana indeks yang diterima petani naik sebesar 1,05 persen. Adapun komoditas yang dominan dalam kenaikan tersebut diantaranya adalah gabah, jagung, dan ketela rambat.
Soal kesejahteraan petani sering mengemuka menjadi hal yang sangat sensitif. Banyak pihak yang melakukan penggugatan, mengapa kesejahteraan petani seolah-olah jalan ditempat, padahal peningkatan produksi, khusus nya tanaman padi, setiap tahun dilaporkan meningkat cukup signifikan. Orang-orang pun lantas bertanya apakah ada yang salah dalam pengukuran kesejahteraan petani kita. Ideal nya, bila produksi mampu ditingkatkan, mesti nya kesejahteraan petani, ikut terdongkrak juga.
Sektor pertanian sangat berkaitan dengan kesejahteraan dan angka kemiskinan. Tentu Pemerintah mengajak semua komponen bangsa menjaga harga dan momentum baik ini, agar tetap berlanjut dan berdampak besar pada kesejahteraan petani. Catatan kritis nya adalah apakah benar para petani di negeri ini sudah hidup sejahtera ? Apakah yang nama nya petani gurem dan buruh tani juga sudah pantas untuk disebut sejahtera ?
Discussion about this post