Jadi yang dapat saya simpulkan bahwa proyek BRI dalam skema B2B engga jalan sepenuhnya. Artinya, skema soft loan yang disamarkan lewat BUMN namun negara ikut menjamin. Memang skema itu lebih mudah. Karena tidak dikontrol oleh mitra dari China. Mudah dibancaki. Tetapi yang menanggung resiko Mark up adalah negara dan itu berdampak kepada tekanan neraca pembayaran berupa cicilan dan bunga. Apa artinya? Mental korup.
Rakyat dengan tulus mendukung Jokowi. Kadang kasihan dengan Jokowi yang kerja keras siang malam. Tidak ada untuk kepentingan pribadi dan keluarganya. Tetapi jajarannya tidak semua amanah. Semoga belum terlambat. Masih ada 3 tahun lagi untuk berbenah. Kalau pejabat tidak mampu negosiasi dan tidak bisa profesional memenuhi stadar kepatuhan proyek B2B, sebaiknya mundur sajalah.(*)
Discussion about this post