Mediatataruang.com – Balapan F1 di Sepang tahun 2012 juga pernah ditunda. Waktu itu hujan menjadi-jadi. Diluar prakiraan cuaca sebelumnya. Maka sebagian lintasanpun berubah jadi ‘sungai’. Tentu saja membahayakan pembalap. Michael Schumacher yang saat itu belum pensiun, sempat bertabrakan dengan yang lain. Balapan akhirnya dihentikan.
Tahun 2019 lalu, babak kualifikasi MotoGP Phillip Island, Austrailia, yang mestinya berlangsung hari Sabtu, terpaksa digeser ke Minggu pagi. Badai disertai angin kencang sangat membahayakan pembalap. Sejumlah benda di pinggir lapangan berterbangan dihempasnya.
Tapi tak ada yang menyisakan lumpur pada lintasan kedua sirkuit tersebut. Ketika kemudian air yang menggenang di sana, surut.
‘Jonathan Rea, pebalap juara dunia Superbike, mengungkap, Sirkuit Mandalika berdebu saat kering dan bergelombang di sejumlah titik. Saat hujan, kondisi itu menimbulkan lumpur dan sejumlah genangan.’ — Kompas, 21 November 2021
Hal inilah yang mengherankan. Sekaligus memalukan. Sebab, sekitar 2 minggu sebelum balapan kemarin digelar, PUPR telah memastikan. Mandalika tak bakal banjir. Diutarakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai I Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Ditjen SDA, Sonny Iswanto. Dia memang yang bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek drainase yg selama 2 tahun ini menelan APBN hampir Rp 100 miliar. Ketika itu, pengerjaannya sudah mencapai 98% dan akan tuntas beberapa hari kemudian (https://m.liputan6.com/news/read/4703679/pupr-jamin-sirkuit-mandalika-anti-banjir)
Discussion about this post