• Home
  • #iniruangku
  • Nasional
  • Daerah
  • Kajian
  • Opini
  • Lifestyle
Rabu, Juli 9, 2025
  • Login
  • Register
Media Tata Ruang
  • Home
  • #iniruangku
  • Nasional
  • Daerah
  • Kajian
  • Opini
  • Lifestyle
No Result
View All Result
  • Home
  • #iniruangku
  • Nasional
  • Daerah
  • Kajian
  • Opini
  • Lifestyle
No Result
View All Result
Media Tata Ruang
No Result
View All Result

Home » Momentum Bangkitnya Pariwisata Alam Indonesia

Momentum Bangkitnya Pariwisata Alam Indonesia

Camar by Camar
24/11/2021
in #iniruangku, HeadLine
0
Momentum Bangkitnya Pariwisata Alam Indonesia
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Mediatataruang.com – Pandemi Covid 19 yang terus melandai di Indonesia menjadi sebuah momentum untuk membangkitkan ekonomi melalui sektor pariwisata alam yang sempat terpukul akibat penutupan wisata alam di kawasan konservasi di seluruh Indonesia untuk mencegah penyebaran virus Covid 19. Program reaktivasi wisata alam di kawasan konservasi pada 106 unit Taman Nasional (TN)/Taman Wisata Alam (TWA) yang dilakukan KLHK beberapa waktu lalu menjadi salah satu pendorong kebangkitan pariwisata dan ekonomi. Momentum kebangkitan ini harus disertai dengan perubahan strategi pengelolaan wisata alam menjadi mengutamakan kenyamanan dan kesehatan pengunjung sebagai strategi di era adaptasi Covid 19.  “Tema Bhavana Satya Alam Budaya Nusantara: Memupuk Kecintaan pada Alam dan Budaya Nusantara pada peringatan HKAN 2021 yang diterjemahkan living with nature and culture sejalan dengan pembelajaran yang diberikan oleh pandemi Covid 19 hampir dua tahun ini,” ujar Wakil Menteri LHK Alue Dohong dalam sambutannya di Acara HKAN 2021, di Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Kupang, Pantai Lasiana, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, (24/11).Wamen Alue melanjutkan jika Pandemi Covid-19 tidak hanya mengakibatkan krisis di bidang kesehatan saja, namun juga berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia, terutama di bidang ekonomi, khususnya sektor pariwisata alam. Berdasarkan data Direktorat Pengelolaan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK) hingga Oktober 2021, nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pariwisata alam di suaka margasatwa (SM), taman nasional (TN) dan taman wisata alam (TWA)  turun 68,5% dari tahun 2019. Hal ini tentu kita pahami semua sebagai akibat penutupan kawasan karena adanya pandemi covid 19.Meski demikian Wamen Alue merasa optimistis dengan melandainya angka Covid-19, kedepan sektor pariwisata alam akan menjadi tujuan utama masyarakat karena terjadi perubahan preferensi masyarakat untuk hidup lebih sehat salah satunya dengan lebih memilih menghabiskan waktu liburannya di alam atau kembali ke alam/back to nature. Peluang ini harus ditangkap para pengelola wisata alam untuk menjadi lebih kreatif dalam menciptakan produk-produk wisata yang mengedepankan quality tourism dan mendorong terciptanya wellness tourism.”Diversifikasi produk wisata, antara alam dan budaya masyarakat adalah kombinasi yang paling menarik untuk menjadi strategi pengembangan wisata alam di era adaptasi Covid-19. Dengan strategi ini diharapkan pemulihan ekonomi melalui reaktivasi wisata alam akan terus meningkat,” jelas Wamen.Wamen Alue pun menjelaskan jika penyelenggaraan Peringatan Puncak HKAN tahun 2021 di Kupang NTT ini telah menghasilkan multiplayer effect yang nyata. Setidaknya hingga Rabu (24/11) penyelenggaraan telah menghasilkan turn over sampai 11,850 Miliar. “Jadi sangat luar biasa multiplayer effect dari penyelenggaraan HKAN di Provinsi NTT ini,” imbuhnya. KLHK menyampaikan apresiasi yang tak terhingga kepada Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kota Kupang, Pemerintah Kabupaten Kupang, serta seluruh masyarakat dari berbagai profesi yang telah berpartisipasi sehingga acara ini dapat dilaksanakan dan diikuti lebih dari 2.000 orang secara luring dan daring. Penyelesaian HKAN juga diharapkan dapat memotivasi gerakan kolektif menjadikan konservasi sebagai gaya hidup anak muda di era digital, new life style for young generation.Sejalan dengan hal tersebut, Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat menyatakan terima kasih atas pemilihan NTT sebagai lokasi penyelenggaraan even nasional HKAN. Dengan penyelenggaraan ini telah membantu menggerakkan roda perekonomian di Provinsi NTT. Dirinya pun menegaskan sangat mendukung upaya konservasi alam yang digagas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tentu dibarengi dengan pelibatan aktif masyarakat agar perekonomian dapat meningkat.”Konservasi tidak bisa berjalan sendirian tanpa pemahaman masyarakat, Kalau pemerintah dan masyarakat tidak paham konservasi maka sia sia adanya,” ucapnya.Ia mencontohkan satwa komodo sebagai  hewan eksotis yang hanya terdapat di NTT dapat menjadi tidak seberharga saat ini jika masyarakat tidak diberi pengetahuan tentang konservasi.Salah satu binatang purba ada di NTT yaitu komodo. Cuma karena tidak tahu konservasi  maka komodo banyak dikasih makan, maka komodo akan menjadi jinak, bahkan jika dibiarkan terus dapat dibudidayakan hingga menjadi komoditas konsumsi. “Kita tidak ingin itu, kita ingin komodo tetap menjadi hewan liar. Komodo yang liar itulah yang mahal,” tegas Gubernur Victor.Peringatan HKAN 2021 ini berlangsung selama tiga  hari mulai tanggal 22 – 24 November 2021. Pada hari ketiga puncak Peringatan ini diluncurkan aplikasi digital Wisata Alam Indonesia yang nanti dapat diunduh di Play Store (Android) dan AppStore (Apple), masyarakat dapat mengetahui daftar Wisata Alam di kawasan konservasi alam seluruh Indonesia beserta dengan informasi bagaimana cara mencapainya, dan kemampuan untuk booking tiket dan reservasi secara online. Peluncuran aplikasi digital ini juga menjadi salah satu cara penerapan reservasi wisata alam yang memperhatikan penghitungan daya dukung kawasan melalui e-booking, menerapkan e-ticketing secara cashless and touchless untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengunjung kawasan konservasi, menghindari mass tourism, serta sebagai salah satu tindakan pecegahan penyebaran Covid-19.Pada peringatan puncak ini juga dilakukan penandatanganan kerjasama antar Dirjen KSDAE dan Gubernur NTT untuk penguatan pengelolaan berkelanjutan Pariwisata di TN Komodo. Pada kesempatan ini juga dilakukan pemberian apresiasi bagi para mitra yang telah melakukan berbagai upaya konservasi alam di bidang masing-masing juga pelepasliaran enam ekor Elang Paria (Milvus migrans) oleh Wakil Menteri LHK, dan Gubernur NTT.Tampak hadir dalam acara ini Julie Sutrisno Laiskodat Anggota DPR RI Komisi IV, Dirjen KSDAE KLHK, Dirjen PHL KLHK, Danrem 161 Wirasakti, Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Forkompida Provinsi NTT, Bupati Kupang, Walikota Kupang, Forkompinda Kota Kupang, para Tenaga Ahli Menteri LHK, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi NTT, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Kupang, serta para Kepala UPT KLHK di NTT dan UPT KSDAE dari seluruh Indonesia.(*PPID KLHK)

Tags: #IniRuangKu#KLHK
Previous Post

Pentingnya Kesadaran Pengelolaan Pesisir Secara Terpadu

Next Post

Areal Lintasan Macan Tutul Bakal Dijadikan Proyek Geothermal, FK3I minta kejelasan Mitigasi Konflik

BeritaTerkait

Aktifitas Tambang Kars Citatah Ditutup, Gerak Bersama Jaga Bumi Audensi Dengan Pemkab Bandung Barat
#iniruangku

Aktifitas Tambang Kars Citatah Ditutup, Gerak Bersama Jaga Bumi Audensi Dengan Pemkab Bandung Barat

02/07/2025
Kejari Sumedang Ungkap Korupsi IPPKH Tol Cisumdawu, Perhutani Rugikan Negara Rp2,18 Miliar
#iniruangku

Kejari Sumedang Ungkap Korupsi IPPKH Tol Cisumdawu, Perhutani Rugikan Negara Rp2,18 Miliar

01/07/2025
Menteri Prabowo Kok Gini Amat?
#iniruangku

Menteri Prabowo Kok Gini Amat?

28/06/2025
BPDAS Cimanuk Citanduy Gelar Bimtek Rehabilitasi DAS dan Reboisasi Kompensasi Bersama Pengusaha Pengguna Kawasan Hutan
HeadLine

BPDAS Cimanuk Citanduy Gelar Bimtek Rehabilitasi DAS dan Reboisasi Kompensasi Bersama Pengusaha Pengguna Kawasan Hutan

25/06/2025
Amankan Aset Pemkot, Kantor Pertanahan Terima Penghargaan dari Wali Kota Cimahi
HeadLine

Amankan Aset Pemkot, Kantor Pertanahan Terima Penghargaan dari Wali Kota Cimahi

16/06/2025
Diduga Tak Ada Izin, Vila Mewah di Kawasan Hutan Dilindungi Ternyata Milik Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat
#iniruangku

Diduga Tak Ada Izin, Vila Mewah di Kawasan Hutan Dilindungi Ternyata Milik Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat

13/06/2025
Next Post
Areal Lintasan Macan Tutul Bakal Dijadikan Proyek Geothermal, FK3I minta kejelasan Mitigasi Konflik

Areal Lintasan Macan Tutul Bakal Dijadikan Proyek Geothermal, FK3I minta kejelasan Mitigasi Konflik

Discussion about this post

  • Home
  • #iniruangku
  • Nasional
  • Daerah
  • Kajian
  • Opini
  • Lifestyle

© 2020 Mediatataruang.com - Design by MFC.

No Result
View All Result
  • MediaTataRuang
  • MFCTeam Network
  • Sample Page

© 2020 Mediatataruang.com - Design by MFC.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In