Mediatataruang.com – Aneh dan Ironis ! Itulah kata yang paling pas untuk disampaikan, sekira nya ada orang yang berpandangan bahwa Tanah Merdeka diduga akan menghadapi “krisis pangan”. Disebut aneh karena penarikan kesimpulan tersebut sangat tidak benar, malah melawan fakta kehidupan yang tengah terjadi selama ini. Ironis, karena persoalan krisis pangan sendiri, lebih mengedepan sebagai wacana ketimbang kenyataan yang harus kita hadapi.
Pasal nya, boleh jadi yang terjadi bukan nya krisis pangan, tapi lebih pas bila dikatakan jrisis daya beli. Di negeri ini, pangan tersedia di mana-mana. Mau jenis pangan apa pun dapat kita peroleh di pasar becek mau pun pasar modern. Pangan lokal dan pangan impor ada di sekitar kita. Masalah nya adalah apakah masyarakat memiliki kemampuan untuk membeli nya.
Sungguh memilukan, daerah yang selama ini bercita-cita untuk tampil sebagai salah satu lumbung pangan dunia, masa dalam waktu yang sekejap bisa mengalami “krisis pangan”. Hal ini penting dicermati, karena istilah krisis pangan bukanlah hal yang cukup akrab dalam telinga kita. Krisis pangan bukan suasana yang kita dambakan. Justru, krisis pangan, mesti kuta tendang jauh-jauh dari kehidupan berbangsa, bernegara fan bermasyarakat.
Discussion about this post