Mediatataruang.com – 10 Februari 2022, Sekitar jam 6 pagi kemarin, pada salah satu grup whatsapp yang jumlah anggotanya cuma 8 orang, tersebar dokumen berjudul, ‘Update Kasus Wadas Hari Ini (Selasa, 8 Februari 2022)’. Sontak saya membalas dengan bertanya,
“Saya ga update, ada apa om?”
Rupanya saya terlewat salah satu berita di koran digital pagi itu. Rabu, 9 Februari 2022, Tempo sudah memberitakan pada rubrik Nasional mereka. Berjudul, ‘Kekerasan Berulang Berkedok Infrastruktur.”
Saya bergidik membacanya.
Seketika itu juga teringat kepada novel Leila S. Chudori berjudul ‘Laut Bercerita’ yang baru setengah saya baca. Tapi kekerasan yang diungkapkan di sana hanyalah fiksi. Meski kisahnya konon terinspirasi kejadian nyata. Sebab, tokoh Laut yang bercerita, sebetulnya sudah tewas. Setelah dibuang aparat ke dasar laut bersama dengan pemberat yang diikatkan ke badannya.
Walau fiksi, sulit bagi pembaca novel itu untuk tak mengasosiasikannya dengan kebenaran kisah-kisah kekejaman aparat penegak hukum rezim Suharto dan Orde Baru. Kekerasan yang mereka lakukan terhadap siapa saja yang menentang atau menghalangi kehendaknya. Betapa pun absurd-nya.
Discussion about this post