Mediatataruang – Saat ini ada 6 produsen minyak goreng (migor) yang berhenti produksi karena tidak mendapat pasokan CPO, hal ini disampaikan oleh Sahat Sinaga Selaku Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI).
“Kebijakan pemenuhan kebutuhan domestik (domestic market obligation/ DMO) hanya bisa dilaksanakan perusahaan terintegrasi. Yakni, produsen eksportir dan memasok ke pasar domestik, alias perusahaan terintegrasi. Anggota GIMNI ada 34 produsen minyak goreng, hanya 16 yang terintegrasi. Sisanya, produsen yang pasarnya memang hanya di dalam negeri. Lalu, ada perusahaan di luar GIMNI, yang hanya eksportir minyak goreng,” kata Sahat kepada CNBC Indonesia,
Tanpa koneksi bisnis, jelasnya, eksportir akan kesulitan memasarkan CPO di dalam negeri, sementara produsen migor lokal kesulitan membeli dari eksportir tersebut.
Pasokan minyak goreng diprediksi masih akan terkendala akibat terbatasnya pasokan bahan baku, minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO). Sementara itu, harga CPO terus menguat cetak rekor dan jadi minyak nabati termahal di dunia.
Discussion about this post