Maka Abeng, sapaan kami terhadap Bambang Susantono saat masih kuliah dulu, kemudian mengusulkan 6 hal utama yang patut diperhatikan dalam proses ‘rekalibrasi’ tersebut (selengkapnya baca https://www.kompas.id/baca/opini/2021/05/18/rekalibrasi-pembangunan-infrastruktur-di-masa-pandemi?)
Itulah sebabnya, dalam salah satu tulisan pada buku ‘Autokritik Planologi: Ibu Kota Siapa?’ yang akan tersedia hari Senin, 14 Maret 2022 lusa, saya pun sempat mengutip tulisan tersebut.
Peringatan yang disuarakannya melalui artikel di atas tadi, mencakup pembangunan ibu kota negara baru yang saat itu sedang hangat diwacanakan. Sebab ilustrasi yang digunakan adalah foto udara ruas jalan tol Balikpapan-Samarinda yang terletak di gerbang tol Samboja. Infrastruktur pendukung rencana pembangunan IKN.
Dengam demikian, tentulah dimaklumi jika artikel tersebut diakhirinya dengan kalimat berikut ini,
“Dengan kata lain, kesampingkan dulu yang menyedot biaya tinggi, baik dana dari pemerintah maupun bukan. Prioritaskanlah infrastruktur yang mendukung terpenuhinya kebutuhan dasar dan tertanganinya pandemi.”
Discussion about this post