Mediatataruang – Ada apa sebenarnya dengan kelangkaan produk atau bahan pokok dan yang menguasai hajat hidup orang banyak yang tengah berlangsung sejak akhir tahun 2021 atas minyak goreng dan solar yang juga Bahan Bakar Minyak (BBM)? Terlebih masalah ini berulang kali terjadi disaat menjelang ummat Islam, warga negara mayoritas di Negara Kesatuan Republik Indonesia akan menyambut ibadah sucinya di bulan Ramadhan dan Idul Fitri? Kekhusu’an dan kekhidmatan ibadah mereka tentu saja terganggu disebabkan oleh pengaruh kelangkaan kebutuhan sehari-hari tersebut. Fenomena kelangkaan kedua produk kebutuhan hajat hidup orang banyak itu tentulah tidak sama karakteristik-nya meskipun pengaruh terjadinya antrian ditempat penjualan tampak jamak terjadi.
Pertanyaan yang muncul kemudian, adalah kenapa polemik kelangkaan minyak goreng dan BBM solar dengan banyaknya kasus antrian diberbagai tempat sampai bulan Maret 2021 masih berlangsung. Ada apakah sebenarnya dengan kapasitas produksi dan konsumsi bagi penyediaannya ke masyarakat konsumen? Lalu, sampai kapan polemik atas kelangkaan minyak goreng dan BBM solar ini berlangsung? Kenapa minyak goreng yang langka cenderung harganya mahal, sementara BBM solar tidak Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang terus bermunculan di kalangan masyarakat konsumen disebabkan oleh keberadaan minyak goreng dan BBM solar yang sulit dicari di tempat penjualan atau di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Paling tidak, ada 2 hal yang mempengaruhi gejolak ketersediaan produk ini terkait karakteristiknya di tengah masyarakat konsumen, yaitu kelangkaan dan sensitifitas harganya.
Discussion about this post