Mediatataruang – JAKARTA, Pernyataan Dirut PT Pertamina Holding Nicke Widyawati baru-baru ini di depan anggota DPR RI Komisi VI, dalam acara dengar pendapat pada Senin (28/3), tentu menarik untuk dicermati segenap penegak hukum, khususnya KPK.
Sebab, Nicke di dalam rapat itu telah menyatakan, bahwa salah satu penyebab kelangkaan Biosolar di SPBU Pertamina di berbagai daerah, diduga adanya penyelewengan penggunaan BBM Solar Subsidi tetap atau Biosolar oleh industri tambang dan perkebunan, sehingga informasi itu layak dicermati.
“Pernyataan itu, didasari adanya peningkatan konsumsi Biosolar mencapai 93%, di saat yang sama malah terjadi penurunan drastis penggunaan solar non subsidi atau Dex seri hanya 7 %, karena disparitas harga jualnya yang cukup tinggi,” kata Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman dalam rilisnya, Jumat (1/4).
Dijelaskan, jika pernyataan itu benar, tentu pertanyaan kritisnya apa guna proyek digitalisasi SPBU bernilai Rp 3,6 triliun itu? Artinya proyek itu diduga telah gagal memonitor untuk bisa mengendalikan penjualan Biosolar dan Premium agar tidak salah sasaran, karena khusus untuk konsumsi rakyat bawah.
Discussion about this post