Mediatataruang – Himbauan Dirut Pertamina Nicke Widyawati dalam kunjungan Kerja di Jambi, hari Sabtu 2 April 2022, agar masyarakat ikut mengawasi penyelewengan BBM subsidi dan melaporkan kepada Polisi adalah pekerjaan sia sia, pasalnya pelapor malah berpotensi terancam jadi tersangka.
Sebab, disparitas harga antara BBM subsidi dengan BBM non subsidi cukup besar sehingga selisih itu merupakan keuntungan pelaku.
Contohnya saat ini untuk Biosolar Rp 7800 perliter, itu menyebabkan praktek penyelewengan BBM subsidi sangat masif.
Sehingga dalam pelaksanaan penyelewengan melibatkan banyak pihak, itu pekerjaan mafia BBM, karena cara kerjanya sistemik dan terdiri dari pengusaha, pemilik SPBU dengan oknum Pertamina dan oknum aparat.
Lagi pula, BBM yg diselewengkan itu barang bergerak, ketika ada masyarakat melaporkan ada kegiatan penyelewengan sedang terjadi ke pihak Polisi, butuh waktu panjang dalam proses pelaporan di Polisi.
Cilakanya, ketika laporan ke Polisi itu bocor ke jaringan mafia BBM, bisa terjadi ketika aparat Polisi datang ke TKP, semua barang bukti sudah tidak ada, malah terbalik pelapor bisa terancam membuat laporan palsu untuk menjadi tersangka.
Discussion about this post