Media Tata Ruang – Apakah betul yang nama nya Swasembada Pangan bagi bangsa kita identik dengan mimpi di siang bolong ? Jangankan meraih swasembada lagi, sekedar untuk mengulang kisah sukses swasembada beras saja, kelihatan nya masih menjadi sebuah tanda tanya besar. Keperkasaan sektor pertanian dalam menjawab masa pandemi Covid 19, tidak menjadi jaminan, bangsa ini bakal mampu kejayaan di masa lalu.
Dalam beberapa tahun terakhir ini kondisi perberasan di negara kita benar-benar cukup merisaukan. Data Badan Pusat Statistik menyatakan dalam 3 tahun belakangan, surplus beras secara nasional mengalami penurunan yang cukup signifikan. Tahun 2019, surplus beras mencapai angka 2,3 juta ton. Lalu tahun 2020 menurun menjadi 2,1 juta ton. Dan tahun 2021, surplus beras kita tinggal 1,3 juta ton. Lalu, bagaimana dengan tahun ini dan tahun-tahun berikut nya ?
Kita tentu dapat mengantisipasi, bagaimana gambaran produksi padi di kondisi pandemi Covid 19 belum selesai. Belum lagi ada nya cuaca ekstrim yang sangat tidak bersahabat dengan para petani padi di lapangan. Bagaimana jadi nya bila saat panen raya disertai dengan musim hujan ? Bagaimana para petani akan mampu menciptakan kadar air gabah sebesar 14 %, jika tidak ada sinar matahari ? Sedangkan kita tahu, di tingkat petani, teknologi pengeringan hasil panen relatif masih terbatas jumlah nya.
Discussion about this post