Scroll untuk baca artikel
#iniruangkuHeadLineKajian

Pangan, Banjir, Perlindungan Hutan dan KHDPK

753
×

Pangan, Banjir, Perlindungan Hutan dan KHDPK

Sebarkan artikel ini
Sumber : Lampiran Peta sebagaimana SK Menteri LHK Nomor : SK.287/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2022 tentang Penetaan Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus Pada Sebagian Hutan Negara Yang Berada Pada Kawasan Hutan Produksi Dan Hutan Lindung Di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten
Sumber : Lampiran Peta sebagaimana SK Menteri LHK Nomor : SK.287/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2022 tentang Penetaan Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus Pada Sebagian Hutan Negara Yang Berada Pada Kawasan Hutan Produksi Dan Hutan Lindung Di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten

 

Media Tata Ruang – Di kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, 6 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 20 September 2016, jam 19.00 – 23.00, hujan turun sangat lebat dengan curah hujan 150 s/d 255 mm/hari, berakibat aliran sungai tidak sanggup menampung air dan melimpas sebesar 117,8 – 365,8 juta M3 dengan ketinggian mencapai hampir 4 meter, membawa 434,8 ton/ ha sedimen tanah, merendam dan melibas rumah-rumah penduduk yang berada di tepi aliran Sungai Cimanuk yang berkelok-kelok. Jumlah air yang melimpas di sepanjang sungai di 7 Kecamatan terdampak di Kabupaten Garut yaitu Kecamatan Bayongbong, Garut Kota, Banyu Resmi, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Karang Pawitan dan Samarang, setara dengan 11.431.250 truk trailer BBM Pertamina yang ditumpahkan di puncak gunung silih beganti dalam waktu 4 jam. Tidak hanya rumah dan harta kekayaan, banjir terbesar sepanjang sejarah Kabupaten Garut sejak tahun 1920 tersebut menghabiskan ribuan ternak, serta menimbulkan korban jiwa sebanyak 33 orang tewas, 20 orang hilang tersapu aliran banjir bandang dan lebih dari 6.300 orang mengungsi serta sekitar 2000 rumah mengalami kerusakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *