Jadi, sebut Yusri, rakyat Aceh sudah sangat paham bahwa pontensi sumber daya alamnya selama ini hanya digunakan keluarga Bakrie sebagai bagian dari portofolio Bumi Resources untuk goreng menggoreng saham saja, dan tak ada manfaat apapun bagi rakyat Aceh.
“Oleh sebab itu, Menteri Bahlil seyoganya segera membatalkan surat tersebut, agar situasi di Aceh kondusif dan tetap terjaga dengan menghargai kearifian budaya Lokal. Presiden Jokowi yang pada tahun 1986-1988, selama dua tahun pernah tinggal di Linge Takengon bisa sangat paham arti kearifan lokal tersebut,” tutup Yusri. (CERI)
Discussion about this post