Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan bahwa pembentukan konsorsium ini akan semakin memperkuat BMKG lantaran peran-peran strategis yang diemban konsorsium. Mulai dari memberikan masukan dalam penyusunan pengembangan dalam bidang gempabumi, strategi monitoring, pengolahan, analisis data, modelling, diseminasi, emerging teknologi, dan pengembangan aplikasi, untuk mendukung terwujudnya infrastruktur bangunan tahan gempa.
Selanjutnya, memberikan masukan dalam penyusunan rencana kerja bidang tsunami, program jangka pendek dan menengah, dalam strategi dan kebijakan pengamatan tsunami, pengolahan dan analisis data tsunami, modelling, diseminasi, layanan peringatan dini tsunami, dan seterusnya.
Dwikorita juga menambahkan, dalam konteks inovasi sosial, BMKG memiliki target tercapainya 500 doktor atau 10% dari total pegawai BMKG sebelum tahun 2030.
Ambisi peningkatan kapasitas ini menjadi penting untuk meningkatkan kemampuan analisis saat melakukan monitoring dan analisis gempabumi dan tsunami, sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih akurat dan berkualitas (*)
Discussion about this post