MEDIA TATARUANG – Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia saat ini rutin direndam banjir setiap musim hujan tiba.
Lalu bagaimana dengan Kalimantan Timur yang tengah dibangun untuk Ibu Kota Nusantara (IKN), apakah akan bernasib sama dengan Jakarta?
Pemerintah mengklaim telah merancang desain IKN Kalimantan Timur, agar terhindar dari banjir selama 100 tahun ke depan.
Caranya, dengan membangun sejumlah kolam retensi dan bendungan di berbagai titik.
Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda Harya Muldianto mengakui bahwa tidak ada jaminan tidak akan terjadi banjir di kawasan tersebut.
Namun ia menyebutkan, dengan perhitungan hidrologi dan desain yang andal, maka tidak akan terjadi banjir di IKN dalam 100 tahun mendatang.
Hal itu disampaikan Harya Muldianto dalam temu media nasional di Banjarmasin, Sabtu (5/11/2022), sebagaimana dikutip dari Antara.
Harya menjelaskan, kolam retensi yang dibangun adalah SG-3, TR-01, dan kolam retensi TR-7 yang ketiganya bisa mereduksi banjir dan menunjang penerapan Zero Delta Q.
Beragam tipe kolam rentensi itu, kata Harya, untuk mereduksi penyebab banjir di wilayah IKN akibat curah hujan tinggi, pengaruh pasang surut air laut, bottleneck pada gorong-gorong jembatan dan jalan provinsi, serta kondisi topografi yang cenderung datar.
Menurutnya, telah teridentifikasi kejadian banjir tahunan antara dua sampai tiga kali pada lima sungai di Kecamatan Sepaku yang berdampak pada pemukiman serta jalan protokol Sepaku.
Untuk mengendalikan banjir sampai tahun 2024, jelas dia, berupa penurapan dan normalisasi sungai sepanjang 25 kilometer, termasuk memperlancar bottleneck di setidaknya di lima titik.
“Pengendalian banjir juga dilakukan dengan cara peninggian tanggul sungai, serta membuat bendungan,” ujar Harya.
Kemudian program pengendalian banjir dilanjutkan secara jangka panjang antara 2024-2045 dengan membangun tampungan retensi banjir sesuai rencana induk pengendalian banji daerah aliran Sungai Sanggai.
Kementerian PUPR menyatakan optimistis bahwa segala upaya pengendalian banjir di IKN akan berhasil dengan terus melakukan berbagai pembangunan infrastruktur, seperti bendungan.
Salah satu bendungan yang akan dibangun adalah Bendungan Sepaku Semoi, di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Bendungan ini akan memiliki luas genangan sekitar 280 hektare, dengan tinggi 25 meter dari fondasi, serta panjang 450 meter.
Manfaat dari bendungan itu antara lain dapat mereduksi banjir hingga 55,26 persen, menciptakan air baku 2.500 liter per detik, hingga bisa menjadi potensi wisata.*
Discussion about this post