MEDIA TATA RUANG — Soal jumlah orang miskin, khusus nya di negara kita, kembali jadi perbincangan menarik, setelah Bank Dunia merubah batas garis kemiskinan. Banyak hal-hal yang membuat kita mengerutkan dahi. Salah satu nya adalah fenomena Swasembada Beras 2019-2021. Pertanyaan nya adalah apakah dengan keberhasilan Swasembada Beras membuat jumlah orang miskin jadi membengkak ?
Kalau Swasembada Beras dimaknai bukan hanya tidak ada nya impor beras komersil, tentu yang nama nya peningkatan produksi dalam negeri, menjadi salah satu faktor penyebab nya juga. Bila produksi mampu ditingkatkan secara signifikan, mesti nya pendapatan petani akan semakin membaik. Arti nya, jumlah orang miskin bakal berkurang.
Sayang, logika seperti ini jadi tidak berlaku, ketika batas garis kemiskinan dirubah. CNBC, melaporkan, basis perhitungan Bank Dunia terbaru menetapkan bahwa garis kemiskinan ekstrem naik dari Rp 28.000 menjadi Rp 32.000 per hari. Sementara untuk kelas menengah ke bawah, garis batasnya telah diubah menjadi Rp 55.000 dari Rp 48.000 per hari. Kemudian kelas menengah ke atas, juga naik menjadi Rp 104.000 dari sebelumnya sebesar Rp 83.000 per hari.
Discussion about this post