MEDIA TATARUANG – Kehadiran jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu diprediksi akan menjadi pendukung utama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang berada di Kabupaten Majalengka.
BIJB atau Bandara Kertajati kembali beroperasi dengan menerbangkan 602 jemaah umrah pada November 2022 ini.
Penerbangan jemaah umrah melalui BIJB pernah dioperasikan pada tahun 2018 dan 2020, tetapi kemudian terhenti karena pandemi Covid-19.
602 jemaah umrah itu diterbangkan melalui dua penerbangan, di mana pada 20 November 2022 sebanyak 224 jemaah umrah terbang menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, menggunakan pesawat Garuda Indonesia (Airbus 330-300).
Kemudian sepekan kemudian, pada Sabtu 26 November sebanyak 378 jemaah diterbangkan menuju Bandara Madinah dengan menggunakan pesawat Lion Air JT 068 (Airbus 330-300), yang dilepas langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Para jemaah umrah itu kebanyakan berasal dari sejumlah daerah di Jabar, seperti Cirebon, Indramayu, Kuningan, serta Majalengka.
Menhub juga mengajak masyarakat Jawa Tengah bagian barat khususnya untuk berangkat umrah dari Bandara Kertajati. Selain lebih dekat, Bandara Kertajati juga relatif tidak padat.
Jabar sendiri merupakan wilayah yang memiliki jemaah umrah tertinggi se-Indonesia. Potensi jemaah umrah asal Jabar dalam satu musim atau delapan bulan rata-rata mencapai 70 ribu orang.
Ia berharap penerbangan jemaah umrah dapat berjalan secara berkelanjutan di Bandara Kertajati. Apalagi, dengan selesainya pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), yang ditargetkan rampung akhir tahun 2022 ini.
Sampai sejauh ini, jalan tol Cisumdawu Seksi 2 dan 3 telah dilaksanakan Uji Laik Fungsi (ULF) guna memastikan semua spesifikasi teknis persyaratan dan fasilitas perlengkapan jalan yang ada di ruas Jalan Tol dapat terpenuhi dengan baik serta sesuai ketentuan dan kriteria yang berlaku, terutama aspek keselamatan lalu lintas.
Pelaksanaan ULF yang dilakukan pada pada Selasa & Rabu (1-2/11/2022) terdiri dari Seksi 2 (Pamulihan – Sumedang) sepanjang 17,05 Km dan Seksi 3 (Sumedang – Cimalaka) sepanjang 4,05 Km oleh tim evaluasi yang terdiri dari unsur Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, dan Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, kehadiran Jalan Tol Cisumdawu nantinya dapat memberikan peran penting sebagai konektivitas pendukung pertumbuhan ekonomi, membuka banyak peluang usaha baru di wilayah Jawa Barat khususnya di wilayah Cileunyi – Sumedang – Dawuan dan sekitarnya.
“Dengan kelancaran waktu dan jarak tempuh yang dapat dipangkas melalui kehadiran Jalan Tol Cisumdawu, tentunya akan semakin meningkatkan pendistribusian barang dan jasa serta menghemat operasional bahan bakar kendaraan,” ujar Danang, dikutip dari laman Kementerian PUPR.*
Discussion about this post