MEDIA TATARUANG – Di tengah isu resesi ekonomi global, Lembaga Lingkungan Hidup (LLH) Jejak Bumi Indonesia (JBI) mengajak masyarakat untuk melakukan penguatan ekonomi berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) melalui konservasi genetik tanaman unggul lokal di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
Sejauh ini, JBI Sumsel melakukan gerakan eknomi melalui pengelolaan hasil hutan bukan kayu (HHBK) dari beragam jenis tanaman, dengan dukungan penuh dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Musi.
Hendra A. Setyawan, pendiri LLH Jejak Bumi Indonesia menjelaskan, luas lahan di Sumsel mencapai 9.159.200 ha dan cakupan hutan dan lahan gambut 1.055.447 ha.
“Lahan hutan ini memiliki plasma nutfah keanekaragaman hayati atau sumber daya genetik (SDG) khususnya di dalam kawasan hutan lindung yang memiliki nilai sangat berharga terutama HHBK yang dapat meningkatkan ekonomi bagi masyarakat dan negara,” ungkap Hendra kepada Media Tataruang.
Discussion about this post