MEDIA TATRUANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tidak memberikan toleransi untuk bangunan permukiman warga di jalur patahan atau Sesar Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kecuali direlokasi ke daerah yang lebih aman.
Hal itu ditegaskan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam siaran terbuka “Hasil Pantauan Udara Zona Bahaya Patahan Aktif Cugenang Pasca Gempa Bumi Cianjur 5,6 Magnitudo” pada kanal YouTube resmi BMKG, Kamis (8/12/2022).
Rekomendasi itu dimaksudkan untuk menghindari jatuhnya korban apabila sewaktu-waktu kembali terjadi pergeseran kerak bumi sebagai penyebab gempa di jalur Sesar Cugenang seluas 9 kilometer persegi tersebut.
Setidaknya ada sembilan desa yang di antara warganya mendirikan bangunan untuk permukiman di sepanjang sesar aktif Cugenang.
Seperti diketahui, sebanyak 321 orang meninggal dunia dampak dari gempa Cianjur akibat pergeseran Sesar Cugenang dengan kekuatan 5,6 Magnitudo pada Senin 21 November 2022 lalu.
Discussion about this post