MEDIA TATARUANG – Pembangunan Asrama Haji Indramayu, Jawa Barat menuai pertanyaan bagi Komisi VIII DPR RI, terutama perihal kualitas sarana bangunannya.
Bagaimana tidak, asrama haji tersebut belum dioperasikan, tetapi pada gedungnya sudah terdapat retak dan bocor.
Hal itu dikritik langsung oleh anggota Komisi VIII DPR RI Achmad saat sesi diskusi dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR ke Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Senin 12 Desember 2022.
Anggota Fraksi Demokrat Dapil I Riau ini meminta Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat untuk meningkatkan pengawasan dalam proses pembangunan fisik Asrama Haji Indramayu tersebut.
“Kami tengok tadi ada yang retak-retak, ada yang sudah bocor,” beber Achmad.
Harusnya, tegas Achmad, sewaktu pelaksanaan pembangunan dilakukan pengawasan secara ketat oleh pihak Kemenag, bukan diawasi ketika gedung sudah selesai dibangun.
“Sehingga setelah selesai pembangunan fisik nanti tidak ada permasalahan hukum,” tegas Achmad.
Untuk meningkatkan pengawasan, lanjut Achmad, sebaiknya dipasang CCTV di area Asrama Haji.
Menurutnya, selain untuk mengurangi jumlah personil dalam rangka pengawasan dan keamanan, penggunaan CCTV juga menjadi titik awal keberadaan sistem digital atau digitalisasi di tempat tersebut.
Secara keseluruhan, Achmad mengaku pihaknya mengapresiasi dan menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu atas komitmennya membangun Asrama Haji termasuk dengan menghibahkan tanahnya.
Achmad berharap pembangunan Asrama Haji Indramayu segera selesai sehingga dapat segera dioperasikan.
Beroperasinya Asrama Haji Indramayu tentunya dapat mengurangi beban Asrama Haji Embarkasi Bekasi.
Selian itu, Achmad juga menyarankan dibuatnya embung untuk sistem perairan di Asrama Haji Indramayu.
Hal tersebut disarankan Achmad mengingat permasalahan air menjadi masalah utama yang belum terselesaikan. Terlebih Asrama Haji ini ditargetkan beroperasi pada tahun 2023.
“Prosesnya tidak susah, kita cukup menampung air hujan yang melimpah ini, sehingga suatu saat pada musim haji atau kegiatan-kegiatan di sini, embung itu bisa dipergunakan sebagai cadangan, jika nantinya PDAM digunakan di sini,” ujar Achmad.*
Discussion about this post