Penghentian ekspor bahan mentah nikel nyatanya membuat Indonesia memperoleh keuntungan berlipat.
Sebelumnya Indonesia hanya mengantongi keuntungan 1,1 miliar dolar AS, tetapi kini berlipat menjadi 30 miliar dolar AS, karena komoditas itu diolah lebih dulu sebagai komoditas bernilai tambah.
Jokowi mengaku tidak mempersoalkan apabila penghentian ekspor komoditas bahan mentah yang dilakukan Indonesia digugat pihak asing.
“Meskipun kita digugat nggak apa, nikel digugat, ini yang kita umumkan digugat lagi nggak apa, suruh ‘gugati’ terus. Yang kedua digugat, belum rampung, ketiga kita setop lagi. Digugat lagi nggak apa. Tugas kita adalah, sekali lagi mencari nilai tambah yang sebesar-besarnya,” katanya.*
Discussion about this post