MEDIA TATARUANG – Hari ini, Jumat 23 Desember 2022 Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan kering Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bendungan tersebut disebut sebagai bendungan kering pertama di Indonesia dan berbeda dengan bendungan biasanya.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane, Bambang Heru Mulyono mengatakan, mungkin banyak orang yang terheran dengan konsep bendungan tersebut.
“Mungkin bagi banyak orang ini agak aneh ya,” kata Bambang Heru Mulyono, seperti ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat.
Perbedaan bendungan Ciawi dan Sukamahi dengan bendungan lainnya, jelas Bambang, ketika dioperasikan akan menampung air, lalu membentuk danau di bagian hulu.
Kedua bendungan itu dibangun sebagai pengendali banjir, di mana air akan tertahan jika terjadi banjir di wiayah hilir.
Seperti diketahui, ketika turun hujan limpahan air dari daerah Bogor langsung mengalir ke daerah DKI Jakarta.
Dengan dibangunnya dua bendungan itu, diharapkan tidak lagi terjadi “banjir kiriman” dari Bogor ke Jakarta.
Lebih jauh Bambang menjelaskan, ketika kondisi normal atau tidak banjir, maka air mengalir seperti biasa. Pada saat kondisi normal itu, bendungan tidak terisi air alias kering.
“Makanya kita namakan bendungan kering,” jelas Bambang.
Menurutnya, selain pengendali banjir, Bendungan Ciawi dan Sukamahi dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan termasuk wisata seperti camping ground atau kegiatan outdoor lainnya.
“Mungkin untuk camping atau kegiatan outdoor yang lainnya,” katanya.
Terkait itu, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa kedua bendungan itu bisa mengatasi banjir untuk 12 kelurahan di DKI Jakarta, yang sebelumnya langganan banjir.
Lebih rinci Presiden Jokowi menyebut, bendungan Ciawi dan Sukamahi ini bisa menurunkan debit air dari 464 juta meter kubik menjadi 318 juta meter kubik.
“Kurang lebih nanti 12 kelurahan yang akan menjadi tidak terdampak lagi karena ada waduk Ciawi dan Sukamahi ini,” pungkasnya.***
Discussion about this post