MEDIA TATARUANG – Gempa Cianjur akibat pergeseran sesar Cugenang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022 dengan magnitudo 5,6, merupakan gempa yang terjadi pada jalur sesar aktif yang belum terpetakan.
Demikian disampaikan pakar gempa bumi dan tsunami dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Danny Hilman Natawidjaja dalam diskusi “Belajar dari Gempa Bumi Cianjur, Apa yang Harus Kita Waspadai?”, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Jumat (23/12/2022).
“Kalau terjadi pada jalur sesar yang sudah dipetakan seharusnya lokasi episenter gempa ini persis ada di jalur merah ini, tapi ini tidak jadi artinya dia terjadi di satu sumber gempa atau sesar aktif yang belum diptekan sebelumnya atau belum kita tahu,” terang Danny.
Bukan hanya itu, gempa Cianjur juga bukan merupakan gempa pertama yang merusak. Pada 1879 atau sekitar 143 tahun lalu pernah terjadi gempa besar, yang bahkan mungkin lebih besar dari yang terjadi pada 2022.
Dari sisi kerusakan, jelas Danny, meskipun gempanya terjadi di lokasii yang sama dengan lokasi yang terjadi pada 2022, tetapi belum diketahui pasti apakah gempa ini terjadi pada segmen sesar atau jalur sesar yang sama. Dengan begitu harus ada penelitian selanjutnya.
Discussion about this post