MEDIA TATARUANG — Sebelum muncul istilah Satu Data Indonesia sebetulnya di Jawa Barat telah mengumandang perlunya Satu Data Jawa Barat. Untuk menguatkan semangat tersebut dibuatlah Peraturan Daerah (Perda) tentang Satu Data Jawa Barat. Dalam perkembangan selanjutnya, Satu Data Jawa Barat lebih mengemuka sebagai semangat ketimbang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Soal Data ini, kini kembali muncul menjadi perbincangan yang menghangatkan. Presiden Jokowi sendiri menganggap masalah Satu Data Indonesia merupakan hal yang perlu segera diwujudkan. Data adalah hal yang cukup penting dalam perumusan sebuah perencanaan. Tanpa adanya data yang akurat, dijamin halal perencanaan yang disusun bakal amburadul.
Data yang berbeda, akan menghasilkan kesimpulan yang berlainan. Pengalaman menunjukan, jangankan data itu berbeda, data yang sama pun bisa jadi bakal menimbulkan tafsir yang berlainan. Itulah yang baru saja dialami oleh bangsa kita. Polemik data cadangan beras Pemerintah yang berujung dengan dibukanya lagi kran impor beras, menggambarkan antar Kementerian/Lembaga negara, berbeda tafsir terhadap data yang ada.
Discussion about this post