MEDIA TATARUANG – Kisruh Lagi diruang Komisi IV DPR yang terpaksa menunda Rapat Kerjanya dengan Kementerian Pertanian. Alasannya cukup masuk akal. Apa yang akan dibahas dalam Raker tersebut jika orang nomor 1 di Kementerian Pertanian sendiri berhalangan hadir. Belum lagi “pemain penting” yang akan menjadi pembahasan serius dalam Raker tersebut juga tidak hadir. Padahal, Raker kali ini akan mengupas tuntas tentang data produksi beras, yang sampai sekarang sering kontroversial.
Sejak Menteri Pertanian Sjahrul Yasin Limpo diberi kehormatan dan tanggungjawab oleh Presiden Joko Widodo menjabat Menteri Pertanian, program utama dalam 100 hari memulai kerjanya adalah ingin memperbaiki data produksi pangan yang terekam masih amburadul. Menteri Pertanian ingin agar negeri ini memiliki satu data pangan yang akurat dan àkuntabel. Itu sebabnya, wajar jika banyak pihak yang mengapresiasi atas kemauan politik seperti ini.
Namun begitu, setelah sekian lama berlalu, bahkan menjelang Pemerintahan Jokowi selesai, yang namanya data pangan, khususnya terkait dengan produksi padi, masih saja kusruh dan belum memuaskan semua pihak. Kecewanya Ketua Komisi IV atas ketidak-hadiran Dirjen Tanaman Pangan, dapat kita pahami. Lebih lucu lagi, kehadiran Dirjen ke Raker “diwakili” oleh data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik itu sendiri.
Discussion about this post