MEDIA TATARUANG — 1 Mei ditetapkan sebagai Hari Buruh Sedunia. Saat itulah seluruh buruh di dunia akan memperingati nya dengan berbagai versi. Ada yang serius penuh khidmat menyelenggarakan kegiatan apel kebersamaan. Ada pula yang menggelar aksi demo terkait dengan keprihatinan. Bahkan ada juga yang melakukan orasi tentang aspirasi mereka agar di dengar para penguasa.
Begitulah dinamika para buruh dalam menyemaraki Hari Buruh Sedunia. Semua terlihat antusias menyambutnya. Mereka berharap agar peringatan Hari Buruh Sedunia menjadi momentum untuk dapat merubah nasib. Buruh di banyak negara, termasuk di negara kita, memang pantas disebut sebagai penikmat pembangunan. Apa yang mereka peroleh dari pekerjaan yang digeluti, hanyalah upaya untuk menyambung nyawa kehidupan.
Penghasilan yang terbatas, membuat mereka terpaksa hidup apa adanya. Kerja keras yang dilakukan tidak sebanding dengan suasana hidup layak sebagai bangsa yang merdeka. Hasrat untuk merasakan bagaimana indahnya hidup di tanah merdeka, tampak baru sebatas cita-cita. Fakta yang harus mereka terima, tetap saja belum banyak mengalami perubahan. Mereka hidup dalam jeratan kemiskinan yang tak berujung pangkal.
Discussion about this post