MEDIA TATARUANG – Rangkaian kegiatan haji tahun ini, nyaring sisakan komplain, termasuk dari Jamaah Haji Jawa Barat. Mulai komplain proses keberangkatan yang hubungi langsung penulis, dan terutama keluhan prosesi puncak haji di Armuzna/Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) yang viral, baik di media massa/media sosial. Sampai-sampai Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Kementerian Haji Arab Saudi sepakat membentuk tim investigasi mengusut persoalan tersebut. Kesepakatan itu tercapai pasca pertemuan dua kali Menag RI Yaqut Cholil Qoumas dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufik F Al Rabiah.
Kemudian mengemuka bahwa penyebab utama, kita sebut saja Tragedi Armuzna, adalah kompotensi Mashariq (Motawifs Pilgrims for South-East Asia Countries Company), perusahaan investasi Saudi untuk pelayanan haji dan umrah yang bermarkas di Makkah.
Sorotan ke Mashariq untuk Arafah dan Mina adalah kapasitas tenda dan kamar mandi yang tidak sesuai jumlah jamaah. Banyak jamaah tidak tertampung di tenda Mina serta antrian ke kamar mandi demikian menyiksa serta tidak proporsional untuk jamaah perempuan sebagai jamaah terbanyak. Ditambah lagi manajemen penempatan jamaah saat kedatangan sangat acak-acakan karena ditemukan antar jamaah rebutan. Kita dibuat sedih lihat video lansia sampai istirahat di luar tenda padahal suhu sedang panas-panasnya. Ini semua makin repot, ketika konsumsi dan manajemen distribusinya pun kacau padahal jamaah letih pasca ibadah inti haji.
Discussion about this post