Mediatataruang.com – Jakarta, 19 Maret 2024 — Bencana Alam seperti yg banyak terjadi ditanah air belakangan ini, seperti Udara yg sangat panas, banjir, kenaikan permukaan air laut, longsor dll , secara theori merupakan bagian dari dampak PERUBAHAN IKLIM ( climate change). Akibat KENAIKAN suhu bumi yg dipicu oleh akumulasi dampak dari penggunaan ENERGI KOTOR YG padat emisi karbon ( CO2 ) selama ratusan tahun terakhir.
Terutama sejak negara2 EROPAH mulai menggunaan jenis energi fossil BATUBARA untuk bahan bakar angkutan kereta api dan untuk menggerakkan industrialisasinya secara massif. Selain penggunaan energi fossil migas, terutama minyak mentah ( crude oil) sejak industri mobil berkembang pesat diakhir Abad XIX. Diperparah oleh areal hutan dunia yg berkurang sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia.
Kesadaran dunia untuk perlunya mengupayakan kenaikan suhu bumi agar bisa dikurangi, dicapai lewat PARIS AGREEMENT ON CLIMATE CHANGE. Kemudian oleh Pemerintah RI sebagai bagian dari masyarakat dunia. Diwakili oleh Menteri LHK Ibu Siti Nurbaya dari Partai Nasdem bersama dengan DPRRI Komisi VII lewat berbagai rapat bersepakat untuk merativikasi cita2 Kesepakatan Paris tersebut menjadi UU RI NO.16/2016. Saya mewakili Fraksi Nasdem di Komisi VII menandatangani persetujuan atas lahirnya UU No.16/2016. Selain sebagai Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014 – 2019 saya mendukung penuh penggunaan secara massif ENERGI BERSIH yg berasal dari ENERGI BARU (termasuk ENERGI NUKLIR) dan ENERGI TERBARUKAN ( Energi Surya, bayu, hidro, biofuel, geothermal dll).
Saya mendorong Pemerintah untuk segera melahirkan INDUSTRI NUKLIR HULU-HILIR di tanah air karena negara kita dikarunia Tuhan Yang Maha Kuasa potensi cadangan Bahan Bakar Energi Nuklir (URANIUM dan THORIUM ) yg cukup untuk memenuhi kebutuhan PLTN hingga ratusan bahkan ribuan tahun kedepan.
Pembangunan PLTN dengan Teknologi Generasi yg mutakhir, lebih aman dan lebih murah, sebaiknya segera diwujudkan. Investasi energi nuklir dipermudah jangan dipersulit. Kita dorong kehadiran PLTN ditanah air untuk dipercepat agar Kegiatan Usaha dan Bisnis serta Industri, mulai dari yg skala rumah tangga, UMKM dan skala besar bisa beroperasi full 24 jam non stop.
Selain energi nuklir diarahkan untuk menopang Program HILIRISASI HULU-HILIR atas kekayaan Sumber Daya Alam. Juga energi nuklir disiapkan untuk MENGGANTIKAN penggunaan BBM di Sektor Angkutan Laut Sipil ( niaga) di Negara Kepulauan Terbesar di Dunia ini.
SEMUA Ini butuh listrik bersih dsri nuklir yg bersifat non- intermitten Bertujuan untuk MEMPERCEPAT Pertumbuhan Ekonomi agar TERBEBAS dari Jebakan Pertumbuhan yg hanya berputar2 di level 5%. Sekaligus menuju UDARA dan Lingkungan Hidup yg LEBIH BERSIH DAN LEBIH SEHAT.
(* Dr Kurtubi — Alumnus UI Jakarta, IFP Perancis dan CSM Amerika)
Discussion about this post