Media Tata Ruang – Keberadaan ekosistem atau hutan mangrove menjadi memegang peranan penting sebagai sabuk hijau bagi area pesisir dan sekitarnya, yang sekaligus memberikan multifungsi secara fisik, ekonomi, sosial-budaya, dan lingkungan bagi masyarakat dan kawasan pesisir.
Kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove yang dilakukan pada wilayah kerja Balai Pengelolaan Daeah Aliran Sungai (BPDAS) Musi merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memulihkan kelestarian di wilayah pesisir Sumatera Selatan.
Tahun 2021, dilakukan penanaman mangrove seluas 250 Ha di Desa Simpang Tiga Jaya, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Kegiatan ini dilakukan oleh 5 (lima) kelolompok masyarakat. Penanaman mangrove dilakukan di tengah tambak atau lebih dikenal dengan pola sylvofishery.
Hal ini mengingat hampir 34 ribu ha potensi mangrove di wilayah pesisir Sumatera Selatan adalah berupa tambak. Sehingga penerapan Sylvofishery ini menjadi solusi terbaik dalam pemulihan ekosistem dan perekonomian masyarakat pesisir.
Discussion about this post