MEDIA TATARUANG — Jakarta – Pernyataan CEO PT Pertamina International Shipping (PIS), Yoki Firnandi (Pertamina.com 23/9/2023) bahwa Pembangunan Terminal LPG Refrigerated Tuban Jawa Timur tahap dua katanya akan menyerap matrial Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 32,23 %, sangat diragukan kebenarannya.
Proyek pembangunan terminal LPG Refrigerated Tuban ini bernilai Rp 3,5 triliun dimulai akhir Febuari 2024 dengan KSO EPC PT Wijaya Karya Tbk dengan JGC, tetapi belakangan JGC mengundurkan diri, terang Yusri Usman.
Baca juga Tak Berdaya, SKK Migas dan Ditjen Migas di Proyek Gas Senoro Selatan Diduga Melanggar Komitmen TKDN
Pasalnya, kami baru mendapat laporan dari beberapa vendor pabrikan dalam negeri yang telah menawarkan produknya kepada kontraktor EPC PT Wijaya Karya ( Persero) Tbk, ternyata ditolak dan akan membelinya dari sumber pasokan impor.
Menurut Yusri, hal itu berdasarkan ABL ( Approved Brand List) yang dibuat PT Pertamina Energy Terminal hanya ada produksi pabrikan luar negeri, padahal sudah lama bisa diproduksi didalam negeri.
Discussion about this post