MEDIA TATARUANG – Kisah-kisah Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang memilukan masih belum berakhir. Meski nelayan terbantu dengan dibongkarnya pagar laut, tetapi masih ada kisah lain yang tak kalah memprihatinkannya.
Apabila melihat potret permukiman warga di dekat PIK 2 yang sangat gelap, jelas terlihat para penghuni yang sedang dalam tekanan untuk membebaskannya dengan harga yang sangat murah.
Baca juga Kalah Perang Lawan Mafia Tanah
“Salah satu modus licik yang dibuat pengembang adalah dengan mengurug saluran drainase dan sanitasi di sekitarnya. Alhasil, permukiman ini selalu dibuat kebanjiran dan bau,” kata M Jehansyah Siregar, Dosen Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan – Insttitut Teknologi Bandung (SAPPK ITB), Minggu (25/1/2025).
Mereka, lanjut Jehansyah, terdiri dari sekitar 300-an Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di permukiman tersebut. Lengkap, terdiri dari keluarga muda, ada manula dan banyak pula anak-anak.
Apabila melihat deretan apartemen PIK-2, mengingatkan deretan tower yang sama di foto-foto pagar laut.
Discussion about this post