“Pastinya hutan lebih dari sekadar pohon dan hutan. Karena ada fungsi dan nilai yang sangat berharga ditengah perubahan iklim, yaitu ekosistem vital yang mendukung keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, mencegah banjir, dan meningkatkan ketahanan. Namun, perubahan lingkungan yang didorong oleh manusia mengancam manfaat penting ini, berdampak pada ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, dan stabilitas iklim,” tegas Yusran.
Menurut Yusran yang juga praktisi lingkungan hidup, hutan mangrove di pesisir pantai Kabupaten Maros itu telah secara alami menyediakan jasa ekosistem utama yang disediakan oleh hutan mangrove nya yaitu keanekaragaman hayati meliputi polinasi dan penyebaran benih penting untuk ketahanan pangan dan ketahanan ekosistem.
“Berikut penyimpanan karbon membantu mengurangi perubahan iklim dengan menyerap karbon, pencegahan banjir, melindungi masyarakat dari bencana alam dan kontaminasi air. Olehnya disinilah pentingnya satu peta data yang terintegrasi agar digunakan untuk kegiatan berbagi pakai data dan Informasi Geospasial, yang secara luas telah dimanfaatkan dengan baik oleh K/L dan Pemda, di antaranya untuk perbaikan kualitas Rencana Tata Ruang (RTR), percepatan penegasan batas administrasi provinsi dan kabupaten/kota, termasuk perbaikan tata kelola perizinan dan upaya penyelesaian tumpang tindih lahan,” jelasnya. (*)
Discussion about this post