Menanggapi bocornya memo internal ini ketika dikonfirmasi oleh awak media, Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman tertawa, menyatakan wah berarti benar dong data yang kami peroleh dari tong sampah dekat kantor yang kemudian kami konfirmasi resmi ke KPI tersebut, mungkin saja ada peserta tender yang kecewa akibat penghilangan bonny light crude dari list tender pada awal Januari diduga akibat permainan oknum bagian perencanaan dengan bagian operasi kilang yang menggunakan perangkat linier program GRIMS diduga sengaja menempat bonny light crude oil (BLCO) pada klaster FOC 1 Cilacap yang memang makanannya ALC, sehingga sampai lebaran kuyak BLCO tak akan pernah bisa digunakan di FOC 1, jadi seharusnya dugaan perencanaan jahat itulah yang harus diusut oleh KPK dan Kejaksaan Agung segera, karena dalam proses tender itu harus transparansi dan fair, itu syarat utama agar tidak ada praktik yang merugikan negara.
Lagi pula menurut Yusri, hasil rekap proses tender itu bukan data rahasia, akan tetapi jika owner estimated (OE) setiap jenis crude dan formula blending serta Delivery Date Range (DDR) sebelum ditenderkan itu yang rahasia dan setelah tender bukan menjadi data rahasia lagi apa dia tidak paham ?, jangan jangan malah pelapor itu yang diduga membocorkan OE kepada jagoannya itu yang harus diusut APH.
Discussion about this post