“Kebocoran data ini justru menunjukkan adanya ketidakteraturan dalam proses pengelolaan informasi di internal perusahaan. Seharusnya, PT KPI bukan hanya menelisik kenapa bisa data ini bisa bocor, tetapi harus juga menelisik siapa pihak internal yang bermain membocorkan data data tender seperti jenis crude dan OE untuk menguntungkan vendor tertentu untuk menjadi atensi pihak APH,” ujar Yusri Usman saat dikonfirmasi, Selasa( 4/2).
Ia juga menambahkan bahwa CERI sebagai lembaga independen memiliki hak untuk meminta klarifikasi terhadap kebijakan dan proses bisnis yang dilakukan oleh BUMN, terutama jika menyangkut pengelolaan sumber daya alam yang berdampak pada kepentingan hajat hidup orang banyak.
“Kalau tender dilakukan secara profesional dan transparan, mengapa harus ada informasi yang ditutup-tutupi ? Perusahaan harus bisa menjelaskan kepada publik agar tidak ada spekulasi negatif,” lanjutnya.
Sementara itu, awak media telah berusaha menghubungi Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT KPI Sani Dinar untuk mendapatkan penjelasan resmi terkait beredarnya memo internal tersebut. Namun, Sani Dinar melemparkan bahwa akan dijawab oleh Corporate Secretary PT KPI, namun hingga berita ini dimuat, belum ada tanggapan atau klarifikasi resmi dari manajemen PT KPI.
Discussion about this post