MEDIA TATARUANG – Silahkan diakses, friends. Ini dari salah satu tugas studi kasus buatan mahasiswaku, si Alif. Bagaimana sistem drainase di Tokyo yang sudah pakai deep tunnel. Biasanya, soal tidak ada anggaran lah yang diributkan. Tentulah pada saat yang sama, Jakarta harus bergerak cepat dengan kapasitas manajemen pembangunan kota yang kapabel dan mencapai world-class capacity. Terutama Jakarta harus punya program penataan (redevelopment) termasuk regularisasi yang canggih.
Semua harus dimulai dari visi yang jauh ke depan. Bukan dari pola pikir proyektan, yang biasanya bertanya, ada anggarannya apa tidak? Pola pikir pemprov yang mencari investor, pola pikir belanja proyek APBD yang daftarnya panjang sekali, pemberian konsesi pemanfaatan tanah yang sangat transaksional, permainan status tanah, dan sebagainya, tentu saja sudah harus diakhiri. Kawasan-kawasan informal dan marjinal tidak bisa lagi dibiarkan menguasai ruang kota yang akan diusung menjadi moderen dan produktif. Barulah kemudian infrastruktur drainase yang canggih bisa disediakan secara simultan.
Discussion about this post